Dan selamat datang untuk 18!
Ya, beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 8 Maret 2014, umur saya genap menjadi 18 tahun. Itu juga menandakan jatah saya bernafas semakin mendekati deadline(?) Intinya, saya bersyukur masih bisa hidup dan diberi banyak nikmat sampai saat ini.
Dan menurut saya, tahun ke-17 saya bernafas, merupakan tahun yang seimbang.
"Allah punya rencana yang tak terduga untuk hambanya yang terus percaya akan takdirNya."
Lalu,
masih diangka 17, saya menjadi ketua pelaksana dalam sebuah acara di salah satu
ekskul saya. Acara ‘PW On The Road’ sebuah acara dimana ekskul saya mengadakan
kunjungan ke perpustakaan UPI dan ITB. Ternyata disana semuanya bermula.
Saya
dipertemukan dengan ‘dia’, seseorang yang sebenarnya adalah anak kelas sebelah,
namun saya tak pernah mengenalnya. Lantas, kami berteman lalu
memutuskan untuk bersahabat dengan membentuk sebuah trio yang diberi nama ‘Trio
Pocong’. Nama yang lucu memang, dan saya masih mengingat bagaimana kekonyolan
yang kami buat.
Dan
persahabatan kami diuji dengan hadirnya cinta
Ya,
saya mencintai ‘dia’ begitupun sebaliknya. Kami berdua berusaha untuk
mempertahankan keduanya, persahabatan dan cinta kami. Namun ternyata tak bisa,
sahabat kami sempat merajuk saat saya dan ‘dia’ resmi menjadi sepasang kekasih,
dan akhirnya tak ada lagi nama ‘Trio Pocong’ namun kami tetap berteman, dan
saya dan ‘dia’ tetap menjadi kita.
Bulan-bulan
berikutnya, saya lalui dengan kegembiraan dan kesedihan dengan ‘dia’ dan
sahabat saya ditengah-tengah ‘kita’
Saya
bahagia dengan cintanya, kepeduliannya, perhatiannya, bahkan dengan semua
sifatnya. Saya mencintainya apa adanya. Bahkan yang membuat saya semakin
bahagia, dia adalah satu-satunya orang yang ada disaat saya terpuruk, disaat
saya hanya berani menceritakannya pada dia. Disaat semua kejadian mengerikan
terjadi di tahun ke-17. Dimana puncak kesedihan saya menghampiri diri saya
tanpa permisi, yang membuat saya depresi. Tapi, dia selalu ada disisi saya, dia
rela berbagi tangis bersama saya. Saya akan mengingat semua kenangan kita,
kebersamaan yang pernah kita lalui, semuanya tentang kita.
“Roda
kehidupan terus berputar, saat kebahagiaan mencapai puncaknya, mimpi buruk pun
datang”
Hasil
belajar saya menurun di sekolah, ya, itu karena alasan yang sama.
Kita tak pernah tahu, kapan dan disaat seperti apa ‘waktu yang tepat’ itu terjadi. Begitu pun dengan saya dan ‘dia’. Kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini, karena hal buruk pun menghampiri dirinya. Saya, berusaha untuk mengerti meski dengan separuh hati.
Banyak
hal yang saya pelajari di tahun ke-17, semuanya saya rasakan sendiri. Saya tahu
dengan jelas bagaimana rasanya bahagia dan sakit di tahun ini. Bagaimana
rasanya belajar mengambil hikmah dari sebuah luka, bagaimana rasanya belajar
tulus dan ikhlas untuk sesuatu yang saya suka, bagaimana rasanya pengorbanan
dengan penuh air mata dan bagaimana rasanya untuk tetap kuat dan sabar dengan
sisa perjuangan yang saya punya.
Namun,
sudah banyak yang berubah, terutama hidup saya dan sikap orang-orang
disekeliling saya. Dan yang tetap sama adalah saya, hati saya.
Rasanya
momen ulang tahun sudah tak se-spesial dulu, dimana saya menanti satu hari
tersebut dengan gegap gembira. Tahun ini, tepat genap 18, satu hari itu berlalu
begitu saja. Tiada pengharapan berlebihan di angka 18 ini, saya hanya
meng-amin-in semua doa yang orang-orang berikan kepada saya. Dan saya tahu,
Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya, semua sudah
ditetapkannya melalu garis takdirNya. Saya hanya berusaha semampu saya dan
menjalankannya.
Sebelumnya,
terima kasih untuk kakak saya, untuk segala semangat dan doanya. Saya tak dapat
berjanji, namun saya akan berusaha seperti yang kau harapkan:)
Terima kasih juga untuk sahabat saya, DHAMAN, yang sengaja nyiapin semua kejutan walau harus dibayar dengan air mata, maafkan saya.
Terima kasih juga untuk sahabat saya, DHAMAN, yang sengaja nyiapin semua kejutan walau harus dibayar dengan air mata, maafkan saya.
Dan
terima kasih untuk kalian atas doa dan harapannya.
Selamat
tinggal 17, saya tinggalkan juga semua kepedihan yang telah saya alami. Saya
simpan juga semua kenangan manis yang pernah saya lalui.
Selamat datang tahun 18, semoga kebahagiaan selalu menyertai saya dan semuanya. Amin
Selamat datang tahun 18, semoga kebahagiaan selalu menyertai saya dan semuanya. Amin
With
Love,
Adinda
Novita
0 komentar:
Posting Komentar