Kamis, 22 September 2016

Ingin Sehat Tapi Enggan?

Diposting oleh adindanovita.blogspot.com di 9/22/2016 08:31:00 PM 0 komentar
Kesehatan merupakan hal yang paling berharga yang dimiliki manusia. sebanyak apa pun harta dan setinggi apa pun jabatan namun jika tidak dapat menikmati sehat maka semua itu dirasakan sia-sia. Tidak ada satu orang pun yang mau mengganti sehatnya dengan terbaring di rumah sakit atau meringkuk tak berdaya. Karena dengan sehat, kita dapat menikmati dan mensyukuri apa yang kita punya. 
Zaman semakin maju, semuanya serba instan. Semua orang ingin sehat tapi enggan. Di zaman sekarang ini, sehat masih butuh proses. Tapi kematian yang tidak tahu kapan datangnya, masih terlihat instan bagi orang-orang yang belum siap untuk menghadapinya. Kematian instan pun dirasakan bagi orang yang tidak mau menjaga kesehatannya. Ya, sekali lagi kita ingin sehat tapi enggan.
Dan tahukah kamu? Kematian instan atau mendadak yang paling sering terjadi di Indonesia adalh penyakit jantung. Menurut sumber, 7,4 juta jiwa meninggal karena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi akibat adanya penyumbatan pembuluh darah yang memberikan nutrisi pada jantung. Penyumbatan pada pembuluh darah ini mengakibatkan terganggunya aliran darah dan nutrisi ke otot-otot jantung. Penyakit jantung koroner ini yang dapat menyebabkan kematian instan ; serangan jantung.
Nah, seram bukan?
Sebenarnya apa sih faktor resikonya?
1. Diet tidak sehat
Katanya ingin sehat, tapi cara dietnya aja masih gak sehat. Diet dengan cara dan pola yang salah justru akan menimbulkan penyakit jantung koroner guys.
2. Merokok
Ingin sehat tapi masih merokok? Duh, semoga kalian masih ingat dengan peringatan yang dulu tertera pada kemasan rokok ya guys. Rokok tidak baik untuk jantung bahkan dapat menimbulkan penyakit yang lain. Bahkan saking bahayanya rokok, kini peringatan pada kemasannya pun telah diganti menjadi; rokok membunuhmu! disertai dengan gambar yang tidak kalah menyeramkannya dengan peringatan tersebut.
3. Kurang Olahraga
Semua orang tahu bahwa olahraga itu menyehatkan tapi masih banyak orang yang enggan melakukannya. Yang seperti inilah yang dikatakan ingin sehat tapi enggan.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ini merupakan salah satu faktor resiko yang hits. Apalagi di zaman yang makin edan ini, banyak orang yang mudah tersulut amarahnya hingga membuat tekanan darahnya naik. Katanya ingin sehat, tapi ko enggan merugulasi emosi?
Nah, untuk m enghindari semua faktor resiko di atas, yuk simak tips agar terhindar dari penyakit jantung koroner!
1. Cek Kesehatan Rutin
Cara ini merupakan salah satu pencegahan diri. Dengan mengecek kesehatan secara rutin, kita pun dapat mengantisipasi penyakit-penyakit lainnya. Rajin-rajinlah memeriksakan diri kita dan percayalah dengan kalimat, 'mencegah lebih baik dari pada mengobati"
2. Enyahkan Asap Rokok
Ingin sehat tapi enggan meninggalkan kebiasaan merokok? Hmm, cek lagi ya tulisan pada kemasan rokoknya. Rokok tidak hanya membahayakan bagi si perokok, tapi bahaya pula bagi si penerima asapnya.
3. Rajin Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik tidak melulu melakukan hal atau olahraga yang berat, cukup dengan lari pagi, bersepeda atau bahkan jalan santai dan olahraga ringan lainnya.
4. Diet Seimbang
Mulailah konsultasi dengan dokter cara dan pola diet yang terbaik untukmu. Tidak lupa untuk menyeimbangkan gizi di tiap piring makan. Jangan lupakan juga dengan 4 sehat 5 sempurna ya kawan.
5. Istirahatyang Cukup
Kesibukan yang beragam kadang membuat kita lupa untuk beristirahat. padahal istirahat yang cukup sangat penting bagi kesehatan kita lhooo. Luangkanlah waktu untuk otak dan jantung kita beristirahat yaaa.
6. Kelola Stres
Ingin sehat tapi pikiran masih mudah stres? Duh, bisa-bisa jadi faktor resiko tuh! Hadapilah stres tersebut, atur napas dan lihatlah semuanya dari kaca mata positif serta yakinkanlah dirimu bahwa kamu mampu menghadapi permasalahan tersebut. Jika kita enjoy dengan roller coaster hidup ini, InsyaAllah penmyakit jauh dan hidup akan lebih bahagia.
Itulah beberapa tipsnya. Semoga kita adalah orang-orang yang mau berproses untuk hidup sehat di zaman yang serba instan ini. 
Mau sehat tapi enggan?
Siapa yang akan menggantikanmu kalau kamu sakit?
Aku sih enggan.
Ayo hidup sehat!

Sumber :
WHO
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Selasa, 01 April 2014

1 April

Diposting oleh adindanovita.blogspot.com di 4/01/2014 02:01:00 PM 0 komentar


Ya, hari ini adalah tanggal satu. Satu April 2014. Saya bukan ingin membahas tentang perayaan yang berhubungan dengan tanggal ini-April Mop- tapi, saya ingin membahas sebuah peristiwa penting untuk saya, peristiwa berarti dan awal mula dari kenangan berharga untuk saya.

Dan ini, post spesial untuk kamu, seseorang spesial ditanggal satu, dulu.

Hi, kamu, apa kabar? Aku anggap kamu baik-baik saja, selama aku masih bisa mendengar tawamu dan teriakanmu didekat kelasku, aku anggap kau baik-baik saja. Ya, hari ini tanggal satu, tanggal yang spesial untuk kita dulu, tanggal yang menjadikan aku dan kamu menjadi kita, dan sekarang kembali menjadikan kita seorang individu seperti angka satu.
Selamat tanggal satu yang ke-satu tahun, kamu.
Aku tak peduli, apakah kau mengingat tanggal ini atau tidak. Disini, aku hanya ingin menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan. Aku juga tak peduli apakah kau membaca post ini atau tidak.
Tak terasa ya, waktu berjalan dengan sendirinya. Waktu tak pernah peduli, apakah aku atau kamu menikmatinya dengan senang atau sedih, ia akan tetap berjalan. Bahkan waktu dengan teganya meninggalkan perasaan aku yang masih terdampar dimasa lalu, satu tahun lalu.
Tapi, kamu tak usah khawatir, aku masih bisa berdiri tegak seperti angka satu yang kokoh. Mungkin kamu tak akan bisa percaya dengan apa yang sudah aku lalui, karena aku sendiri pun tak percaya kalau aku masih bisa bertahan sampai sekarang. Mungkin kamu tak akan percaya dengan badai besar yang menghampiri hidupku dan merusak semuanya. Yang kamu harus percaya, aku masih bisa senyum dan terlihat baik-baik saja. Aku bukan sedang bersandiwara atau mengenakan topeng, tapi semuanya memang harus seperti ini. Aku harus bersikap tegar, dan aku masih dengerin kata-katamu untuk tidak terlihat lemah dan tak mau dikasihan-in sama orang lain. Semua kata-kata itu aku praktekan dalam kehidupanku yang sekarang, terima kasih untuk itu.
  Semua masalah yang menimpaku membuat aku dewasa dan bisa berpikir logis. Semuanya memang harus seperti ini, ini takdir, skenario Tuhan yang harus aku jalanin, dan aku belajar untuk ikhlas.
Disini, aku ingin mengucapkan terima kasih dan maaf untukmu.
Terima kasih untuk semuanya, terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang pernah kau beri, dulu. Terima kasih untuk kenangan yang terindah yang pernah aku dan kamu buat. Setiap tempat, memiliki kenangan tersendiri yang sudah tersimpan di hati dan memoriku. Dari mulai bengkel sampai sukajaya, semuanya masih aku ingat dengan jelas. Dari mulai lagu dealova sampai lagu gak jelas yang dinyanyiin teman-temanmu untuk theme song waktu itu. Terima kasih untuk kesediaan waktunya, untuk jadi tutor terbaikku, yang rela bangun jam tiga pagi hanya untuk ngajarin aku kimia lewat telpon. Terima kasih karena kamu adalah satu-satunya cowok yang rela berbagi tangis denganku, selain abangku. Terima kasih untuk kekonyolan dan kegilaan yang sering sekali membuatku tertawa. Terima kasih untuk pengalaman dan pelajaran berharganya. Terima kasih.
Sekarang, aku tahu semuanya sudah berubah. Aku terlalu ego jika harus memaksamu, aku terlalu ego jika aku berharap kepengin jadi duniamu, seperti dulu. Aku terlalu ego jika aku tak suka ada orang lain yang juga sayang sama kamu. Tapi sekarang aku sadar, setiap orang punya hati, jadi berhak buat mencintai orang yang dicintainya. Aku tak bisa melarang siapapun untuk sayang sama kamu. Dan aku juga tahu, perasaanmu sudah tak sama seperti dulu.
“Setiap orang punya hati, jadi berhak buat mencintai orang yang dicintainya.”
Aku harap, kamu selalu bahagia. Tapi, aku sudah tak berharap apa-apa untuk cintaku padamu. Aku sudah tak berjuang apa-apa untuk mempertahankan perasaan kamu untukku. Aku sudah tak berharap kamu kembali sayang lagi sama aku, aku sudah tak berharap kamu merindukanku yang selalu merindukan tawamu yang dulu hanya untukku. Dulu, hatiku sakit saat mendengar tawamu yang bukan karenaku dan bukan untukku, tapi sekarang justru aku bahagia masih dapat mendengar tawamu meski sudah bukan untukku lagi. Sekarang ini semua jadi urusanku, urusanku dengan hatiku. Tapi tenang saja, aku selalu berharap yang terbaik untukmu, dengan menyisipkan namamu didoaku, aku rasa itu sudah lebih dari cukup.
“Sekarang, hanya sesederhana itu aku mencintaimu. Dengan menyisipkan namamu didalam doaku.”
Sekarang, biarkan semuanya mengalir. Aku bebaskan dirimu terbang kemana pun yang kamu mau, mengejar semua impianmu sedari dulu. Aku tak akan ganggu hidupmu lagi. Aku pun kerapkali berusaha untuk menghentikan semua sistem otomatis yang bekerja saat melihatmu. Namun, aku masih tak berdaya. Kini, aku hanya menikmati sistem itu, sampai Tuhan menghentikannya sendiri.
Semoga kamu selalu bahagia dan semua impianmu tercapai. Maafkan aku untuk semua kesalahan yang pernah kuperbuat.
Sekali lagi, SELAMAT TANGGAL SATU, HAPPY FAILED ANNIVERSARRY, KAMU.
Maafkan aku, karena perasaanku masih sama seperti tanggal satu, tahun lalu.

Adinda Novita

Selasa, 25 Maret 2014

Selamat Tinggal 17, Selamat Datang 18!

Diposting oleh adindanovita.blogspot.com di 3/25/2014 04:37:00 PM 0 komentar
Selamat tinggal 17, angka yang kerap kali disebut 'sweet seventeen', angka yang menandakan beranjak dewasanya seorang cucu Adam, angka yang, hmmm entahlah.
Dan selamat datang untuk 18!

Ya, beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 8 Maret 2014, umur saya genap menjadi 18 tahun. Itu juga menandakan jatah saya bernafas semakin mendekati deadline(?) Intinya, saya bersyukur masih bisa hidup dan diberi banyak nikmat sampai saat ini.

Dan menurut saya, tahun ke-17 saya bernafas, merupakan tahun yang seimbang.

"Allah punya rencana yang tak  terduga untuk hambanya yang terus percaya akan takdirNya."

Masih diawal angka 17, seseorang yang tak terduga kembali lagi ke kehidupan saya, seseorang yang bersama kenangannya, telah saya ikhlaskan dua tahun sebelumnya. Seseorang yang pernah membuat saya jatuh sakit karena mencintainya dulu.  Ya, dia kembali dengan mengucapkan kata-kata yang membuat saya kembali lemah tak berdaya, yang membuat saya kembali tak dapat membendung air mata. Seharusnya saya marah saat mendengar kejujuran yang amat sangat terlambat itu, seharusnya saya memakinya karena dengan seenaknya ia kembali ke kehidupan saya disaat saya telah merelakan ia pergi. Namun, saat ia bilang bahwa ia menyayangi saya, saya kembali membuka hati saya dan memaafkannya. Mungkin saya kembali melakukan kesalahan, karena setelah itu, ia kembali pergi meninggalkan saya.

Lalu, masih diangka 17, saya menjadi ketua pelaksana dalam sebuah acara di salah satu ekskul saya. Acara ‘PW On The Road’ sebuah acara dimana ekskul saya mengadakan kunjungan ke perpustakaan UPI dan ITB. Ternyata disana semuanya bermula.

Saya dipertemukan dengan ‘dia’, seseorang yang sebenarnya adalah anak kelas sebelah, namun saya tak pernah mengenalnya.  Lantas, kami berteman  lalu memutuskan untuk bersahabat dengan membentuk sebuah trio yang diberi nama ‘Trio Pocong’. Nama yang lucu memang, dan saya masih mengingat bagaimana kekonyolan yang kami buat.

Dan persahabatan kami diuji dengan hadirnya cinta

Ya, saya mencintai ‘dia’ begitupun sebaliknya.  Kami berdua berusaha untuk mempertahankan keduanya, persahabatan dan cinta kami. Namun ternyata tak bisa, sahabat kami sempat merajuk saat saya dan ‘dia’ resmi menjadi sepasang kekasih, dan akhirnya tak ada lagi nama ‘Trio Pocong’ namun kami tetap berteman, dan saya dan ‘dia’ tetap menjadi kita.

Bulan-bulan berikutnya, saya lalui dengan kegembiraan dan kesedihan dengan ‘dia’ dan sahabat saya ditengah-tengah ‘kita’
Saya bahagia dengan cintanya, kepeduliannya, perhatiannya, bahkan dengan semua sifatnya. Saya mencintainya apa adanya. Bahkan yang membuat saya semakin bahagia, dia adalah satu-satunya orang yang ada disaat saya terpuruk, disaat saya hanya berani menceritakannya pada dia. Disaat semua kejadian mengerikan terjadi di tahun ke-17. Dimana puncak kesedihan saya menghampiri diri saya tanpa permisi, yang membuat saya depresi. Tapi, dia selalu ada disisi saya, dia rela berbagi tangis bersama saya. Saya akan mengingat semua kenangan kita, kebersamaan yang pernah kita lalui, semuanya tentang kita.

“Roda kehidupan terus berputar, saat kebahagiaan mencapai puncaknya, mimpi buruk pun datang”


Hasil belajar saya menurun di sekolah, ya, itu karena alasan yang sama.

Kita tak pernah tahu, kapan dan disaat seperti apa ‘waktu yang tepat’ itu terjadi. Begitu pun dengan saya dan ‘dia’. Kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini, karena hal buruk pun menghampiri dirinya. Saya, berusaha untuk mengerti meski dengan separuh hati. 
 
Banyak hal yang saya pelajari di tahun ke-17, semuanya saya rasakan sendiri. Saya tahu dengan jelas bagaimana rasanya bahagia dan sakit di tahun ini. Bagaimana rasanya belajar mengambil hikmah dari sebuah luka, bagaimana rasanya belajar tulus dan ikhlas untuk sesuatu yang saya suka, bagaimana rasanya pengorbanan dengan penuh air mata dan bagaimana rasanya untuk tetap kuat dan sabar dengan sisa perjuangan yang saya punya.

Namun, sudah banyak yang berubah, terutama hidup saya dan sikap orang-orang disekeliling saya. Dan yang tetap sama adalah saya, hati saya.

 Rasanya momen ulang tahun sudah tak se-spesial dulu, dimana saya menanti satu hari tersebut dengan gegap gembira. Tahun ini, tepat genap 18, satu hari itu berlalu begitu saja. Tiada pengharapan berlebihan di angka 18 ini, saya hanya meng-amin-in semua doa yang orang-orang berikan kepada saya. Dan saya tahu, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya, semua sudah ditetapkannya melalu garis takdirNya. Saya hanya berusaha semampu saya dan menjalankannya. 

Sebelumnya, terima kasih untuk kakak saya, untuk segala semangat dan doanya. Saya tak dapat berjanji, namun saya akan berusaha seperti yang kau harapkan:)
Terima kasih juga untuk sahabat saya, DHAMAN, yang sengaja nyiapin semua kejutan walau harus dibayar dengan air mata, maafkan saya.
Dan terima kasih untuk kalian atas doa dan harapannya.

Selamat tinggal 17, saya tinggalkan juga semua kepedihan yang telah saya alami. Saya simpan juga semua kenangan manis yang pernah saya lalui.
Selamat datang tahun 18, semoga kebahagiaan selalu menyertai saya dan semuanya. Amin 

With Love,

Adinda Novita


Selasa, 11 Februari 2014

Sebelum Lepas Seragam (The Legend Of School)

Diposting oleh adindanovita.blogspot.com di 2/11/2014 10:23:00 PM 0 komentar
Lohaaaa '-'/
Ya, sebentar lagi saya akan melepas seragam saya. Tinggal hitungan hari, saya dan jutaan siswa/i SMA akan melaksanakan Ujian Nasional yang sering kali menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan. Kenapa gak dihapus aja sih Pak-_-v Yo masa sekolah DUA BELAS TAHUN digantungkan dan dipertaruhkan dengan hasil ujian nasional, meski gak cuma itu sih yang jadi standar kelulusan, masih ada UAS dan nilai-nilai yang lain.

Oke, saya bukan mau membahas UN atau apapun itu namanya. Disini saya mau flashback banyak *flashback mulu :D tentang cerita masa-masa berseragam saya, dari mulai PUTIH-MERAH, PUTIH-BIRU dan PUTIH-ABU.

Gak kerasa banget yah, ternyata ini adalah tahun ke-DUA BELAS saya mengenyam pendidikan di sekolah. Percaya gak, kalo saya masih inget suasana pertama waktu menginjakkan kaki di ruang kelas satu saya dulu? Hahaha ada beberapa momen yang masih melekat jelas diingatan saya. Dari mulai berangkat pagi-pagi buat dapet tempat duduk paling depan, nangis gara-gara takut sama pelajaran agama dan sampe-sampe momen waktu temen saya BAB di kelas. Dan saya masih inget gimana reaksi dia waktu itu =))

Saya bersekolah di SD Karang Asih 04, letaknya didepan sekolah SMA saya sekarang, hahaha.
Enam tahun duduk dibangku Sekolah Dasar memang sangat menyenangkan buat saya. Rasanya gak ada beban, yang ada cuma kebahagiaan karena bisa setiap saat seneng-seneng bareng temen. Bahkan jam istirahat bisa dipergunakan buat main lari-larian, main karet, main bola dan permainan lainnya yang ternyata udah gak bisa dilakuin lagi di SMP maupun di SMA.
Hal menyenangkan lainnya karena bisa main PS sepulang sekolah sambil ngerujak di rumah temen, hihihi. Gak perlu ribet mikirin ulangan atau PR, di SD itu prestasi yes, main yes! hahaha


Lanjut, masa SMP. Ya, SMP 1 Cikarang Utara. SMP yang hijau, asri dan nyaman. Dan saya senang melukiskan kenangan indah dan pahit disana. Dari mulai di 7.1, 8.1, dan 9,1. 

Di SMP saya mulai belajar banyak hal. Mulai dari coba-coba nakal haha, tenang. Nakalnya saya bukan yang macem-macem ko. Entah mungkin takdir atau gimana, kelas saya selalu berurusan sama BK karena sering banget bikin guru nangis. Bahkan, guru yang terkenal humoris dan baik hati, pernah dibuat ngambek sama kelas saya. Maafin kita ya Pak Kristanto. A.W :D

Di SMP juga, saya mulai belajar apa itu arti persahabatan, solideritas pertemanan dan hal penting lainnya. Dan disana juga kita semua mulai terjangkit virus alay seperti ini...
padahal saya bukan anak PMR, tapi sering ikutan nongkrong di UKS kaya gini wkwk

narsis di masjid pun jadi haha

ini beberapa hari sebelum UN 

Nikmatin masa sekolah diluar sekolah B)


Ya, walau udah mulai mengurangi 'waktu bermain' tapi saya tetap menikmati masa SMP saya. Dan, dan, dan di SMP juga saya merasakan apa itu cinta dan bagaimana rasanya sakit karena JATUH CINTA. 
Yasudahlah ya~

Dan masa terakhir yang mengenakan seragam adalah masa SMA. Lagi, saya bersekolah masih di daerah desa Karang Asih, kecamatan Cikarang Utara wkwk *berkutat di pilar.
Saya bersekolah di SMAN 1 Cikarang Utara, sekolah favorit katanya.

Diawal tahun mengenakan seragam putih abu, saya sempet kaget dan banyak mengeluh tentunya. Pertama, karena di sekolah saya, siswa dan siswi dipisah kelasnya, berasa jadi anak pesantren wkwk. Kedua, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang rajin+pinter sementara rasa malas masih melekat didiri saya. Dan karena proses adaptasi yang cukup sulit  buat saya, membuat saya semakin mengeluh dan menggerutu sendiri.

Setiap hari dikasih tugas dengan jam sekolah yang menurut saya berlebihan pada waktu itu membuat saya agak 'stres'. Saya lebih banyak menutup diri, merindukan hal-hal menyenangkan yang pernah saya lakukan di  SMP. Tapi setelah saya terbiasa, saya mulai dapat menikmati masa-masa SMA dengan suka cita :'D

Saya mulai menikmati berbagai kesibukan saya menyelesaikan tugas ini-itu, menikmati ke-stres-an teman-teman saya, saat kami sudah mulai frustasi dengan tugas, dan tentunya yang paling saya nikmati adalah ke-narsisan kami dimasa SMA seperti ini...

webcam-an kapanpun~

w/ ASMARA



w/ anak STEREO^^



Waktu kelas XI...

Narsis disela-sela kerja bakti wkwk XD

Dan masih banyak lagi dokumentasi ke-alay-an dan ke-narsis-an saya bersama teman-teman saya dimasa putih abu ini. Banyak juga pelajaran hidup+pengalaman yang saya dapatkan dimasa SMA. Untuk pertama kalinya, saya tak dapat menikmati tiap hari sabtu di rumah karena harus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah hahaha. FYI, dulu sewaktu SMP, saya adalah salah satu dari beberapa anak Kijara yang gak punya ekskul. Bukannya gak mau ikut ekskul, waktu kelas 7 saya ikut ekskul Kesenian Tradisional Degung, tapi karena beberapa faktor, akhirnya ekskul saya tersebut bubar:( padahal saya bangga, anak bertubuh mungil seperti saya duduk diantara dua GONG raksasa dan memegang sebuah pukulan seperti pukulan bedug wkwk. Semenjak saat itu, saya malas untuk mengikuti ekskul di SMP hehe.

Tapi di SMA, saya aktif dikegiatan ekskul Tata Boga dan Pusakawira, itu merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menyebalkan buat saya. Banyaklah hal yang gak terlupakan dikedua ekskul tersebut. Terima kasih, Tabog dan PW karena telah mengisi lembaran kisah SMA saya dengan kegiatan latihan kita selama ini:)

Untuk permasalahan cinta, saya mengalami hal yang kompleks dan itu sempat membuat saya dilema karena harus berkali-kali gagal untuk move on. Dari mulai jadi korban harapan palsu dan janji palsu. Sampai pada akhirnya saya merasa menemukan sosok yang tepat dan usai sudah usaha saya dalam menunggu pada waktu itu. Cerita cinta SMA, sesaat, indah dan sulit dilupakan. Entahlah, saya sedang mengontrol hati saya untuk permasalahan yang satu ini.

Pokoknya emang banyak banget deh hal-hal baru yang kadang menyenangkan dan menyedihkan di SMA. Dari hal sederhana yang paling manis (ditungguin pacar waktu ekskul sampe sore, sepeda-an berdua, belajar bareng di saung depan kelas XD) sampe hal paling miris dan  menyakitkan sudah saya lalui di masa putih abu ini.

Semua kenangan akan yang pernah saya lakukan dimasa mengenakan seragam sudah tersimpan dengan baik di hati dan ingatan saya. Terima kasih untuk semua orang yang terlibat dalam kenangan indah maupun pahit tersebut, tanpa kalian, mungkin masa berseragam saya mungkin tidak berarti apa-apa. Dan sebentar lagi, masa berseragam akan menjadi sebuah legenda. Ya, legenda terbaik dalam hidup saya. Saya akan merindukan masa-masa ini. Sekali lagi terima kasih, saya sayang kalian:*
Doakan saya untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi lagi, tanpa menggunakan seragam seperti masa-masa bersekolah dulu. (The Legend Of School)~

With Love,
Adinda Novita

 

Untaian Kata Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Half Purple and Blue Butterfly