Ini bukan syair atau puisi, ini hanya ungkapan isi hati. Tentang aku dan "kamu" yang tak akan pernah jadi satu. Tentang masa lalu, yang tersimpan di dalam kalbu. Post kali ini, hanya untuk memperingati 2 tahun kejadian itu, dua tahun ku menjalani hari tanpa-mu, tanpa tawa ceria-mu, tanpa keperdulian-mu dan perjuangan bagaimana aku melupakanmu, melupakan semua kata-katamu, dan melupakan bagaimana caramu menyakitiku. Mungkin tidak sepenuhnya aku berhasil, nyatanya aku masih mengingat dengan baik semua kata-katamu yang membuat hatiku pilu, yang terus menyeretku untuk kembali mengingat ke masa lalu, dimana kita duduk berdua, berbicara tentang cinta? Ah, ku rasa kau tidak mengerti apa dan bagaimana Cinta itu. Kau malah bertanya "Kenapa gue cowok yang lu suka?" Pada saat itu aku sulit untuk menjawab, aku tersentak mendengar pertanyaanmu, ku kira kau akan tahu jawabannya (jika kau merasakan hal yang sama) ternyata kau tak tahu, lidah ku kelu untuk menjawab. Aku tak bisa menjelaskan mengapa ku menyukaimu, bahkan mencintaimu. Karena cinta adalah emosi, bukan definisi-Mario Teguh. Apakah kau tidak mengerti hal itu? Beberapa saat aku terdiam, mengumpulkan kekuatan untuk menjawab pertanyaanmu. Walau aku yakin kau tak akan puas dengan jawaban yang aku berikan. "Gue gak tau, rasa itu muncul gitu aja". Seperti dugaanku, kau hanya diam.
Bangku kantin SMP adalah saksi bisu kejadian itu, mungkin ia merasakan betapa gugupnya aku saat duduk bersamamu, bicara denganmu, dan betapa hancurnya hatiku saat kau pergi meninggalkanku dan meninggalkan kalimat terakhir yang membuat hatiku semakin pilu. "Lupain gue, lupain persahabatan kita!" Kata-katamu itu membuatku tersentak, aku tak menyangka kau akan mengatakannya. Hanya karena perasaanku yang berubah, kau memilih pergi dan menyuruhku untuk melupakan semuanya? Apakah perasaan itu salah menurutmu? Aku mengenal kau, kadang pemikiranmu dan tindakan yang kau ambil tak selalu sama, kadang aku mengerti jalan pikiranmu, tapi aku tak akan tahu tindakan apa yang akan kau ambil. Mendengar kalimatmu dan melihatmu pergi, membuat dadaku terasa sesak, air mataku siap meledak.
Semua perkataanmu terus terngiang di telingaku, membuatku agak pening. Membutuhkan tenaga untuk aku berlari, tujuanku pada saat itu hanyanya kantin Ela, karena ku yakin, sahabatku berada disana, menungguku. Tangisku tak tertahankan, sahabatku bingung sekaligus panik mengapa aku menangis. Pertanyaan satu persatu membondongku, namun aku belum mampu menjawabnya. Aku hanya bisa menangis, meluapkan emosi dan kekesalan hati. Setelah tangisku reda, aku baru bisa menjelaskan semuanya kepada mereka. Sebab tangisku hanya satu, yaitu "kamu".
Aku memutar rekaman suaramu yang terekam dengan sendirinya di otakku. Bahwa kau bilang aku ini Terlambat mengatakan semuanya, Kau sengaja tidak sms, dan mengganti nomer hanya karena aku bisa lupa terhadapmu, Kau telah mengetahui sebelumnya dari 2 orang temanmu dan Kau masih mencintai mantan kekasihmu. Setelah selesai, aku kembali menangis. Rasanya air mataku terus mendorong pelupuk mata ini. Aku tak tahan untuk tidak menangis. Mungkin memang bodoh, hampir setiap malam aku menangisi kejadian itu. Dan selama 4 bulan setelah kejadian itu, telingaku seakan berdenging, kata kata itu berputar putar. Sebelumnya, 2 bulan setelah kejadian itu, kau berpacaran dengan salah seorang sahabatku, di depan mataku. Mungkin pada saat itu, kalian tak melihatku. Aku sungguh kecewa, luka yang belum kering, kembali tersiram oleh perasan air jeruk+ garam, perih. Awalnya aku memang sempat tidak terima, lalu aku sadar. Ini memang tentang perasaan, atau kau memang punya alasan lain untuk melakukan hal itu.
2 tahun telah ku lewati, apakah kau tahu bagaimana prosesnya? Menyakitkan. Aku berubah jadi cewek melankolis, setiap cerita tentang kejadian itu, atau yang berhubungan dengan kejadian itu, aku pasti menangis. Mungkin lebih tepatnya berubah menjadi cewek cengeng. Dan tanggal 30 tahun ini, aku berjanji untuk tidak menangis lagi saat mengingat masa itu. Tuhan sudah menyiapkan kebahagianku, walau itu tanpamu. Selamat tanggal 30 untuk "kamu".
Adinda :)
Sekarang pukul:
Selasa, 31 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar