Selasa, 25 Maret 2014

Selamat Tinggal 17, Selamat Datang 18!

Diposting oleh adindanovita.blogspot.com di 3/25/2014 04:37:00 PM 0 komentar
Selamat tinggal 17, angka yang kerap kali disebut 'sweet seventeen', angka yang menandakan beranjak dewasanya seorang cucu Adam, angka yang, hmmm entahlah.
Dan selamat datang untuk 18!

Ya, beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 8 Maret 2014, umur saya genap menjadi 18 tahun. Itu juga menandakan jatah saya bernafas semakin mendekati deadline(?) Intinya, saya bersyukur masih bisa hidup dan diberi banyak nikmat sampai saat ini.

Dan menurut saya, tahun ke-17 saya bernafas, merupakan tahun yang seimbang.

"Allah punya rencana yang tak  terduga untuk hambanya yang terus percaya akan takdirNya."

Masih diawal angka 17, seseorang yang tak terduga kembali lagi ke kehidupan saya, seseorang yang bersama kenangannya, telah saya ikhlaskan dua tahun sebelumnya. Seseorang yang pernah membuat saya jatuh sakit karena mencintainya dulu.  Ya, dia kembali dengan mengucapkan kata-kata yang membuat saya kembali lemah tak berdaya, yang membuat saya kembali tak dapat membendung air mata. Seharusnya saya marah saat mendengar kejujuran yang amat sangat terlambat itu, seharusnya saya memakinya karena dengan seenaknya ia kembali ke kehidupan saya disaat saya telah merelakan ia pergi. Namun, saat ia bilang bahwa ia menyayangi saya, saya kembali membuka hati saya dan memaafkannya. Mungkin saya kembali melakukan kesalahan, karena setelah itu, ia kembali pergi meninggalkan saya.

Lalu, masih diangka 17, saya menjadi ketua pelaksana dalam sebuah acara di salah satu ekskul saya. Acara ‘PW On The Road’ sebuah acara dimana ekskul saya mengadakan kunjungan ke perpustakaan UPI dan ITB. Ternyata disana semuanya bermula.

Saya dipertemukan dengan ‘dia’, seseorang yang sebenarnya adalah anak kelas sebelah, namun saya tak pernah mengenalnya.  Lantas, kami berteman  lalu memutuskan untuk bersahabat dengan membentuk sebuah trio yang diberi nama ‘Trio Pocong’. Nama yang lucu memang, dan saya masih mengingat bagaimana kekonyolan yang kami buat.

Dan persahabatan kami diuji dengan hadirnya cinta

Ya, saya mencintai ‘dia’ begitupun sebaliknya.  Kami berdua berusaha untuk mempertahankan keduanya, persahabatan dan cinta kami. Namun ternyata tak bisa, sahabat kami sempat merajuk saat saya dan ‘dia’ resmi menjadi sepasang kekasih, dan akhirnya tak ada lagi nama ‘Trio Pocong’ namun kami tetap berteman, dan saya dan ‘dia’ tetap menjadi kita.

Bulan-bulan berikutnya, saya lalui dengan kegembiraan dan kesedihan dengan ‘dia’ dan sahabat saya ditengah-tengah ‘kita’
Saya bahagia dengan cintanya, kepeduliannya, perhatiannya, bahkan dengan semua sifatnya. Saya mencintainya apa adanya. Bahkan yang membuat saya semakin bahagia, dia adalah satu-satunya orang yang ada disaat saya terpuruk, disaat saya hanya berani menceritakannya pada dia. Disaat semua kejadian mengerikan terjadi di tahun ke-17. Dimana puncak kesedihan saya menghampiri diri saya tanpa permisi, yang membuat saya depresi. Tapi, dia selalu ada disisi saya, dia rela berbagi tangis bersama saya. Saya akan mengingat semua kenangan kita, kebersamaan yang pernah kita lalui, semuanya tentang kita.

“Roda kehidupan terus berputar, saat kebahagiaan mencapai puncaknya, mimpi buruk pun datang”


Hasil belajar saya menurun di sekolah, ya, itu karena alasan yang sama.

Kita tak pernah tahu, kapan dan disaat seperti apa ‘waktu yang tepat’ itu terjadi. Begitu pun dengan saya dan ‘dia’. Kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini, karena hal buruk pun menghampiri dirinya. Saya, berusaha untuk mengerti meski dengan separuh hati. 
 
Banyak hal yang saya pelajari di tahun ke-17, semuanya saya rasakan sendiri. Saya tahu dengan jelas bagaimana rasanya bahagia dan sakit di tahun ini. Bagaimana rasanya belajar mengambil hikmah dari sebuah luka, bagaimana rasanya belajar tulus dan ikhlas untuk sesuatu yang saya suka, bagaimana rasanya pengorbanan dengan penuh air mata dan bagaimana rasanya untuk tetap kuat dan sabar dengan sisa perjuangan yang saya punya.

Namun, sudah banyak yang berubah, terutama hidup saya dan sikap orang-orang disekeliling saya. Dan yang tetap sama adalah saya, hati saya.

 Rasanya momen ulang tahun sudah tak se-spesial dulu, dimana saya menanti satu hari tersebut dengan gegap gembira. Tahun ini, tepat genap 18, satu hari itu berlalu begitu saja. Tiada pengharapan berlebihan di angka 18 ini, saya hanya meng-amin-in semua doa yang orang-orang berikan kepada saya. Dan saya tahu, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya, semua sudah ditetapkannya melalu garis takdirNya. Saya hanya berusaha semampu saya dan menjalankannya. 

Sebelumnya, terima kasih untuk kakak saya, untuk segala semangat dan doanya. Saya tak dapat berjanji, namun saya akan berusaha seperti yang kau harapkan:)
Terima kasih juga untuk sahabat saya, DHAMAN, yang sengaja nyiapin semua kejutan walau harus dibayar dengan air mata, maafkan saya.
Dan terima kasih untuk kalian atas doa dan harapannya.

Selamat tinggal 17, saya tinggalkan juga semua kepedihan yang telah saya alami. Saya simpan juga semua kenangan manis yang pernah saya lalui.
Selamat datang tahun 18, semoga kebahagiaan selalu menyertai saya dan semuanya. Amin 

With Love,

Adinda Novita


 

Untaian Kata Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Half Purple and Blue Butterfly