Post ini kembali tentang dirimu, seseorang di masa laluku. Seseorang yang kembali menyentuh hidupku disaat aku benar-benar melepas dan mengikhlaskanmu. Satu-satunya orang yang memanggilku dengan sebutan itu, yang baru kau ucapkan lagi beberapa menit lalu dan membuatku sedikit ragu. Inikah dirimu yang sebenarnya? Yang kembali dengan perasaan yang dulu saat kita masih berstatus sebagai "sahabat"?
Kau kembali seakan semuanya baik-baik saja. Kau kembali seakan tak terjadi hal buruk atau apapun. Kau kembali dengan tawa ceriamu yang dapat meluluhkan hatiku. Firasatku benar, hati ini akan kembali rapuh. Apakah kau tak merasakannya? Mengapa kau tak kunjung peka?
Kau kembali disaat aku mencoba untuk membuka hati. Kau kembali disaat perasaan ini mati. Namun aku takut jika perasaan ini hadir lagi dan setelah itu kau meninggalkan aku pergi. Aku tak mengerti apa mau mu dan aku pun tak mengerti jalan pikiranmu.
Yang aku ingin, jika kau benar-benar kembali kau tak akan pernah pergi lagi. Hah, bodohkah aku? :(
Ku harap kau mengerti.
Adinda Novita :(
Sekarang pukul:
Rabu, 28 November 2012
Jumat, 09 November 2012
Haruskah, aku?
Haruskah aku
yang mengenalmu seutuhnya? Sedangkan kau tak pernah mau mengenalku lebih jauh.
Haruskah aku
yang mengerti dirimu? Sedangkan kau tak pernah berusaha untuk mengerti aku.
Haruskah aku
yang terus mengikuti egomu? Sedangkan aku selalu berusaha menekan egoku demi
dirimu.
Haruskah aku
yang selalu siap mendengarkan kisahmu? Sedangkan kau tak pernah mau tau apa
yang sedang terjadi denganku dan tak memperdulikan kisahku.
Haruskah aku ikut mengingat tanggal penting
yang berhubungan denganmu? Sedangkan kau pun tak pernah mau tahu tanggal
penting untukku. Bahkan tanggal saat “dia” menyakitiku, sementara semua orang
tahu tentang tanggal ituHaruskah aku yang hanya mengenal orang-orang disekelilingmu? Sedangkan kau tak pernah mau tau siapa orang terdekatku sekalipun.
Inikah yang dinamakan persahabatan? Hanya aku? Tapi kau? Awalnya ku kira persahabatan kita sedang diuji, mungkin aku salah. Ku rasa kau tidak pernah menggapku sebagai sahabatmu, melainkan hanya sebagai media untukmu.
Langganan:
Postingan (Atom)