Hmm, mencintai lagi. Ya, itu yang lagi gue rasain.
“Yes, Sometimes i write what i feel” Gue kira perasaan ini gak akan cepat-cepat
datang. Trauma sih enggak, tapi sakitnya masih tersisa di hati ini. Sakit
karena jatuh cinta hampir 2 tahun lalu. Mencintai seseorang dengan tulus, namun
yang gue dapat hanya sebuah kepahitan. Ya, “dia” cinta pertama gue dan “dia”
pula yang orang pertama yang nyakitin gue. Rasanya....SAKIT BANGET. Sakitnya
belum bisa hilang, semua kata-katanya yang menusuk di hati pun terus
terngiang-ngiang di telinga gue beberapa bulan setelah kejadian itu. “Forgiven
but not forgotten” ya itu kalimat yang tepat buat “dia”. Gue bisa maafin semua
perlakuan “dia” sama gue, tapi maaf, gue gak bisa lupa gimana cara “dia”
nyakitin hati gue :”) Ya, rasa cinta gak pernah salah, mungkin gue mencintai
orang yang salah.
Lho? ko jadi ceritain “dia” sih?-,- Udahlah mau bagaimanapun “dia” udah ikut berperan dalam kisah cinta masa lalu gue. Bukankah “dia” yang secara gak langsung ngajarin gue gimana caranya buat mencintai seseorang dengan tulus? untuk menjadikan orang yang kita cintai menjadi special di mata kita? dan mengajarkan bagaimana berusaha bangkit setelah jatuh sakit karena cinta? :’)
Lho? ko jadi ceritain “dia” sih?-,- Udahlah mau bagaimanapun “dia” udah ikut berperan dalam kisah cinta masa lalu gue. Bukankah “dia” yang secara gak langsung ngajarin gue gimana caranya buat mencintai seseorang dengan tulus? untuk menjadikan orang yang kita cintai menjadi special di mata kita? dan mengajarkan bagaimana berusaha bangkit setelah jatuh sakit karena cinta? :’)
Dan sekarang perasaan itu kembali hadir. Perasaan
yang sama seperti dahulu namun terhadap orang yang berbeda. Terimakasih Tuhan,
Engkau masih memberiku perasaan yang indah ini. Namun, aku berharap perasaan
sakit karena perasaan yang sama tak pernah datang lagi. Aku harap aku tak
merasakan SAKIT, karena aku bukan JATUH CINTA, melainkan AKU SEDANG MENCINTAI J amin ya Allah. Dan aku
pun berharap, kali ini aku mencintai orang yang tepat. Namun, kini aku
mencintai orang yang sama sekali belum aku kenal sebelumnya. Apakah itu salah,
Tuhan? Aku berharap yang terbaik.
Ya, gue emang belum kenal sama orang tersebut.
Sebut aja namanya Mr.X. Gue sering pulang bareng dia (seangkot) karena rumah
kita memang searah. Gue jadi sering seangkot sama dia. Entah mengapa, angin
sejuk langsung mengisi ronga-rongga di hati gue saat gue liat dia. Saat dia
tertawa, meski tawa-nya itu bukan buat gue dan bukan karena gue, tapiiiii entah
mengapa gue begitu bahagia saat melihat dia tertawa lepas. Perasaan itu hadir
gitu aja. Gue jadi inget kejadian 2 tahun lalu saat “dia” nanya sama gue,
“Kenapa harus gue cowok yang lo suka?” dan jawaban gue “Gue gak tau, perasaan
itu hadir gitu aja” Gue rasa “dia” gak ngerti apa dan bagaimana yang disebut
CINTA. Karena kita gak tahu kapan kita
akan mencintai dan dicintai, kita pun tak bisa memilih orang yang akan kita
cintai.
Gue mulai mencari tahu semau tentang dia, pertama
yang gue tahu dia anak IPA, XI IPA *. Dan waktu UKK kemarin, ternyata dia satu
ruangan sama gue. Tapi apa daya, kita gak UKK bareng, dia masuk pagi dan gue
jadi masuk siang itu pun jadi alasan kenapa kita gak pernah pulang bareng lagi.
Yang khas banget dari Mr.X adalah style dia yang menurut gue “cool” dan serba
kuning. Sekarang gue dapet julukan buat Mr.X
yaitu “SPONGEBOB” haha. Dan waktu hari terakhir UKK gue dateng pagi-pagi
sengaja buat cari tahu nama dia lewat tempat duduk dia di ruangan gue. Gue
jinjet-jinjet liat dari jendela dan setelah tahu gue langsung liat no peserta
Mr.X dan nyari namanya di absen yang di tempel di jendela ruangan. Setelah no
pesertanya cocok, gue kaget banget. Ternyata nama dia SAMA DENGAN NAMA GENG
GUE. Ya Allah, apakah ini pertanda? atau hanya sebuah kebetulan? namun aku tak
percaya dengan sebuah kebetulan karena semuanya telah Engkau atur. Sebenar nya
aku tak perlu mencari pun namanya telah tercantum di Bio, dan sering aku sebut
di status fb-ku. Apakah ini yang dinamakan Takdir Cinta Melalui Sebuah Nama?
Ya, aku mencintainya, Tuhan. Gue pun gak lupa sama kalimat Mario Teguh yang
bilang “Jika kita mencintai seseorang, lambat laun orang itu akan mencintai
kita pula” I hope it. Amin ya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar