Perlahan ku coba mengerti isi hati. Jantung yang berdegup lebih kencang dari biasanya. Perasaan gembira saat melihat matanya. Apakah aku jatuh cinta? Tapi mengapa hati ini terluka? Bukankah cinta itu bahagia? Mengapa ada tangis untuk sebuah perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata? Mengapa harus ada duka disaat hati ini berkata? Ku tutup mulut dan mata, membiarkan hati ini bicara dan bertanya. Inikah saatnya aku pergi? mencari cinta yang lain? Haruskah aku merelakannya sedangkan orang lain berjuang karenanya? Pecundangkah diriku yang hanya diam ditempat karena tak berani melompat? Apa yang harus aku lakukan saat mereka berkata bahwa cinta itu pengorbanan? Diam! Biarkan diriku untuk terdiam, mendengarkan hati ini bicara dan bertanya dan merasakannya terluka.
With Love,
Adinda :):
Sekarang pukul:
Jumat, 18 Januari 2013
Asa dalam Duka
14-01-2013
Ku telah terbiasa terluka dan kecewa
Memendam rasa dalam tawa
Aku tahu kau melihatku, tapi dapatkah kau melihat isi katiku?
Hatiku yang menyimpan banyak namamu
Hatiku yang terluka karenamu
Adakah sebuah asa dalam duka?
Haruskah aku terus berdusta?
Berdusta untuk tersenyum dibalik duka
Duka karenamu
Duka karena mengharapkanmu
Memendam rasa dalam tawa
Aku tahu kau melihatku, tapi dapatkah kau melihat isi katiku?
Hatiku yang menyimpan banyak namamu
Hatiku yang terluka karenamu
Adakah sebuah asa dalam duka?
Haruskah aku terus berdusta?
Berdusta untuk tersenyum dibalik duka
Duka karenamu
Duka karena mengharapkanmu
Adinda :):
Senin, 14 Januari 2013
Cianjur, I'm In Love
Hanya butuh waktu empat hari, hati ini telah
memilih. Cianjur, tempat dimana aku mengikuti Outbound Training 2013. Dan
disana semuanya berlangsung.
Wajah dan ekspresimu membuat diriku
geregetan. Tatapan tajam matamu, menusuk jantungku. Andai kau tahu, jantungku
berdetak lebih cepat saat melihatmu. Apakah aku jatuh cinta? Aku tahu hal ini
akan berujung kecewa, karena aku dan dirimu hanya bertemu sementara dan kita
pun tak mungkin bersama. Tapi, tak bisa ku pungkiri, hati ini terbakar cemburu
saat tatapan matamu tertuju untuknya.
Namun, izinkan aku merasakan hal indah ini
untuk sementara, walau aku tak yakin rasa ini hanya singgah sementara di
hatiku. Izinkan aku memendam rasa tanpa sepengatahuanmu, karena diriku tak
berani berkata. Dan biarkan aku yang tahu semua perasaan indah dan sakit ini
karenamu, dan aku tahu kau tak akan pernah tahu.
Sekarang, aku kembali ke duniaku. Dunia
nyataku yang tanpa kehadiran dirimu. Duniaku yang tanpa ada senyumanmu. Biarkan
semuanya kembali seperti semula sebelum aku mengenalmu.
Biarkan hanya di Cianjur, cintaku bersemi dan
biarkan di sana pula aku memutuskan untuk melepaskan rasaku. Walau sampai
sekarang, bayang-bayang senyum dan wajahmu masih terekam dalam ingatanku.
Dengan sebuah kenangan dalam bentuk ingatan
dan tulisan.
Ya, biarkan hanya di sana, di Cianjur.
Cianjur I’m In Love
“Kamu! si pemilik wajah arogant tapi senyum
menawan”
With Love,
Adinda Novita
Langganan:
Postingan (Atom)